Tahapan dalam Langkah-langkah Metode Ilmiah di Bidang Kimia
Langkah-langkah Metode Ilmiah – Sahabat Kimia, kali ini kami akan berbagi ulasan tentang tahapan atau langkah-langkah metode ilmiah. Namun sebelum kita mengetahui lebih jauh mengenai bagaimana langkah-langkah dalam penelitian atau metode ilmiah, sebaiknya sahabat pahami dulu apa yang dimaksud dengan metode ilmiah.
Pengertian metode ilmiah adalah suatu prosedur atau tata cara sistematis yang digunakan para ilmuwan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Metode ilmiah melibatkan pengamatan dan pengukuran yang cermat, pelaksanaan eksperimen, pengujian, dan modifikasi hipotesis.
Meskipun prosedur metode ilmiah bervariasi dan cenderung spesifik untuk setiap bidang kimia, fisika ataupun biologi. Proses yang mendasari beberapa bidang tersebut seringkali sama. Proses dalam dalam tahapan pada langkah-langkah metode ilmiah melibatkan membuat dugaan (penjelasan hipotesis), menurunkan prediksi dari hipotesis sebagai konsekuensi logis, dan kemudian melakukan eksperimen atau pengamatan empiris berdasarkan prediksi tersebut.
Langkah-langkah Metode Ilmiah dalam Bidang Kimia
Ilmu kimia menjawab banyak permasalahan berlandaskan eksperimen dan penalaran akal sehat. Eksperimen yang dilakukan harus sistematis dan logis. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode standar dalam pelaksanaannya, maka digunakanlah metode ilmiah.
Metode ilmiah merupakan suatu prosedur atau cara pemecahan masalah dengan menggunakan langkah- langkah yang telah tersusun secara sistematis. Langkah-langkah tersebut dilaksanakan melalui konsep dasar berpikir ilmiah, yaitu analitis, logis, objektif, konseptual, dan empiris.
Untuk lebih jelasnya, berikut tahap-tahap dari langkah-langkah Metode Ilmiah dalam ilmu Kimia.
1. Merumuskan Masalah
Saat sahabat sudah mengidentifikasi masalah, selanjutnya adalah merumuskan masalah. Rumusan masalah itu erat kaitannya sama tujuan yang ingin sahabat capai dalam suatu penelitian. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merumuskan masalah:
- Perumusan masalah berupa kalimat pertanyaan yang ingin sahabat jawab dalam penelitian.
- Rumusan masalah yang dibuat harus dapat diuji (observasi) untuk menjawab pertanyaan tersebut.
- Kalimat pertanyaan harus jelas dan mudah dimengerti.
2. Menyusun Teori Dasar (Kajian Literatur)
Setelah sahabat punya rumusan masalah, sahabat harus menyusun dasar teori untuk penelitian sahabat. Nah, caranya sahabat bisa mengkaji berbagai literatur, seperti membaca buku, menganalisis penelitian terdahulu, atau membaca artikel/jurnal ilmiah tentang topik yang sahabat teliti.
3. Membuat Hipotesis
Selanjutnya sahabat bisa membuat hipotesis yaitu dugaan sementara atas rumusan masalah penelitian sahabat. Nah, hipotesis ini harus berdasarkan dasar teori yang sudah sahabat pilih dan bersifat objektif (terukur).
4. Menetapkan Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan faktor yang menentukan validitas (kebenaran) hasil penelitian yang dilakukan. Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel terikat, variabel bebas, dan variabel kontrol.
- Variabel terkait adalah variabel yang akan diukur atau diamati dalam penelitian
- Variabel bebas adalah variabel yang sengaja dibuat tidak tetap dan menyebabkan perubahan pada variabel terikat
- Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat tetap
5. Menetapkan Prosedur Kerja
Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut. Urutan langkah kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat pekerjaan yang harus dilakukan. Data tersebut akan memudahkan pelaksanaannya, langkah kerja sebaiknya dibuat dalam bentuk diagram alir.
6. Pengujian Hipotesis (Melakukan Eksperimen)
Lalu, bagaimana kita mengetahui apakah hipotesis yang sudah sahabat buat sudah benar atau belum benar? Caranya dengan menguji hipotesis tersebut. Misalnya, melakukan eksperimen di dalam laboratorium, observasi langsung, atau melakukan survei. Sahabat juga bisa menyiapkan tabel data pengamatan sebelum melakukan eskperimen agar memudahkan sahabat untuk mencatat ya!
7. Mengolah dan Menganalisis Data
Terus, data-data yang telah sahabat peroleh dari uji hipotesis, dicatat dan diolah ke dalam bentuk tabel, grafik atau diagram, sehingga mudah untuk dianalisis. Dalam mengolah dan menganalisis data ini, sahabat harus menghubungkannya dengan dasar teori yang sudah sahabat jadikan rujukan ya!
8. Membuat Kesimpulan
Hasil analisis data menghasilkan suatu pola atau kecenderungan. Pola ini dapat dijadikan landasan untuk menarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang merangkum apa yang sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian. Dalam menyusun suatu kesimpulan, kalian harus memutuskan apakah data yang dikumpulkan mendukung hipotesis atau tidak. Selain itu, kalian juga harus mengulang suatu penelitian beberapa kali sebelum dapat menarik suatu kesimpulan.
9. Publikasi Hasil Penelitian
Setelah sahabat menyimpulkan hasil penelitian, sahabat bisa mempublikasikan apa yang sudah sahabat temukan dalam bentuk tulisan berupa laporan ilmiah dan bisa sahabat publikasikan dalam bentuk lisan berupa presentasi dalam forum-forum ilmiah.
Ciri-ciri Penelitian Ilmiah
Apakah metode ilmiah itu penting? Jawabannya sangat penting!! Alasannya karena dalam melakukan penelitian baik di bidang kimia, biologi maupun fisika sangat diperlukan karena penelitian tidak dapat dikatakan tersistematis tanpa adanya langkah-langkah metode ilmiah.
Penelitian ilmiah merupakan penyelidikan yang menggunakan metode ilmiah dan dipandu dengan teori dan hipotesis mengenai berbagai masalah yang akan dipecahkan. Adapun beberapa ciri penelitian ilmiah ini antara lain sebagai berikut.
1. Bertujuan (purposiveness)
Kegiatan penelitian diawali dengan kegiatan penentuan tujuan yakni untuk memecahkan masalah ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan begitu, melalui penelitian yang dilakukan dapat diketahui apakah masalah tersebut dapat terselesaikan atau membutuhkan penanganan lebih lanjut.
2. Sistematik dan terorganisasi
Penelitian berlangsung dalam serangkaian proses yang terstruktur dan tersusun atas berbagai tahap yang jelas. Urutan tahapan harus jelas, meskipun tidak berurutan dengan langkah metode ilmiah, tetapi harus dipastikan tahapannya. Hal ini supaya memungkinkan dalam memeriksa relevansi hasil dengan cara untuk mendapatkan hasil tersebut.
3. Empirik
Pada penelitian ilmiah, data utama yang digunakan untuk memecahkan masalah merupakan data empiris yakni bersumber dari pengamatan dan penyelidikan secara langsung.
4. Kritis dan korektif
Hasil yang didapati pada penelitian ilmiah harus terbuka untuk dapat diperiksa dan diuji secara objektif melalui penelitian lebih lanjut.
5. Dapat diulang
Penelitian terkait topik dan masalah yang sama dapat diulangi oleh orang lain untuk memeriksa kebenaran penelitiannya. Hal ini berarti tahapan penelitian yang sama dapat digunakan untuk meneliti masalah yang sama di lingkungan berbeda.
6. Objektivitas
Seluruh proses yang dilakukan dalam penelitian harus bersifat objektif, khususnya kesimpulan yang ditarik melalui interpretasi dari hasil analisis data yang objektif dan berdasarkan fakta aktual.
7. Dapat digeneralisasi
Hasil yang ditemukan pada penelitian diubah ke dalam informasi yang dijabarkan secara umum untuk menggambarkan gejala yang diteliti dan gejala yang sama di tempat lain.
Demikian ulasan kali ini yang dapat RumusKimia.net bagikan mengenai Langkah-langkah Metode Ilmiah dalam bidang Kimia. Semoga berberkah dan memberikan manfaat bagi kita semua.
Sumber : https://www.rumuskimia.net/2022/05/langkah-langkah-metode-ilmiah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar