Peran dan Penerapan Nanoteknologi dalam Praktik Kimia Hijau | Kurikulum Merdeka Belajar 2022
Peran Nanoteknologi dalam Praktik Kimia Hijau – Sahabat, setelah sebelumnya telah kita bahas materi kimia tentang Pengertian dan Prinsip-prinsip Gerakan Kimia (Green Chemistry). Nach kali ini materi selanjutnya yaitu penjelasan mengenai bagaimana Peran Nanoteknologi dalam Praktik Kimia Hijau (Green Chemistry).
Peran Nanoteknologi dalam Praktik Kimia Hijau
Jadi ada beberapa peranan penting dari nanoteknologi yang mendukung gerakan kimia hijau dan hasilnya telah banyak dimanfaatkan di kehidupan sehari-hari.
Namun sebelum itu, mungkin ada diantara sahabat bertanya, Apa sih itu Nanoteknologi?
Pengertian Nanoteknologi
Pengertian nanoteknologi adalah manipulasi materi pada skala atomik dan skala molekular.
Deskripsi awal dari nanoteknologi mengacu pada tujuan penggunaan teknologi untuk memanipulasi atom dan molekul untuk membuat produk berskala makro.
Secara umum, nanoteknologi merupakan teknologi yang berada pada skala nano yang dikembangkan untuk penelitian dan industri, seperti halnya chips yang ada pada radio digital, telepon genggam, dan sebagainya.
Nanoteknologi berkaitan dengan nanopartikel dalam pembuatan (synthesize) dan penggunaan (application). Pengertian nanopartikel adalah partikel yang berukuran kurang dari 100 nanometer (nm). Sebagai catatan, lebar dari suatu atom berkisar antara 0,1 sampai 0,5 nm. Jadi, rata-rata suatu nanopartikel terdiri dari 10 – 105 atom.
Nanoteknologi sangat mendukung pelaksanaan kimia hijau. Berkat nanoteknologi, 12 prinsip kimia hijau lebih mudah diterapkan dalam proses industri.
Peran Nanoteknologi dalam Mendukung Gerakan Praktik Kimia Hijau
Berikut ini beberapa peran dari penerapan nanoteknologi yang mendukung 12 prinsip kimia hijau:
1. Pencegahan limbah
Pengembangan sintesis model baru dengan menggunakan partikel nano akan dapat mengurangi, bahkan menghilangkan limbah produksi.
2. Manajemen atom yang baik
Penggunaan partikel nano akan dapat memperhitungkan dengan tepat sehingga tidak ada atom yang terbuang.
3. Proses sintesis kimia yang lebih aman
Dengan teknologi nano dapat ditemukan dan dikembangkan pereaksi dan pelarut yang ramah lingkungan dan produk yang tidak beracun.
4. Rancang bahan kimia yang lebih aman
Nanoteknologi berperan membuat bahan yang mempunyai sifat fisis dan kimia tidak berbahaya atau beracun.
5. Penggunaan pelarut dan bahan pendukung yang aman
Dalam praktiknya, nanoteknologi menghindari penggunaan pelarut dan bahan kimia berbahaya karena pelarut dalam nanoteknologi bersifat khusus.
6. Rancang proses yang efisien energi
Dengan teknologi nano, proses produksi dapat dilakukan pada suhu dan tekanan ruang sehingga dapat menghemat energi.
7. Gunakan bahan baku yang terbarukan
Salah satu hasil nanoteknologi yang dikembangkan adalah penggunaan bahan alam (ganggang, tumbuhan, buah) sebagai bahan baku sintesis katalisator.
8. Kurangi produk turunan yang tidak perlu
Proses produksi nanoteknologi bersifat khas dan hanya menghasilkan produk yang diinginkan tanpa ada produk sampingan/turunan.
9. Gunakan katalis
Salah satu bidang kegiatan nanoteknologi adalah menemukan katalis nano yang efisien.
10. Desain produk yang mudah terurai
Salah satu kajian pada nanoteknologi adalah untuk mengetahui perilaku nanomaterial di lingkungan. Oleh karena itu, dengan nanoteknologi dapat merancang produk yang mudah terurai setelah dimanfaatkan dan tidak mencemari lingkungan.
11. Pencegahan polusisecara real time
Dalam nanoteknologi telah dikembangkan penelitian dan pengembangan nanomaterial yang rendah biaya dan aman dalam proses produksi.
12. Prosedur yang aman
Untuk mencegah kecelakaan Nanoteknologi mengadopsi prinsip ini dalam mengembangkan produk nanomaterial.
Produk-produk Nanoteknologi dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut ini beberapa hasil dari penerapan nanoteknologi dalam menghasilkan produk yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Antimikroba
Nanopartikel Ag digunakan sebagai zat antimikroba pada sabun, perban pada operasi bedah, dan bahan kecantikan.
2. Tabir Surya
Dalam tabir surya terdapat nanopartikel ZnO dan TiO2 yang dapat menyerap sinar ultraviolet. TiO2 juga tedapat pada pemutih kulit.
3. Pakaian
Nanoperak pada serat kain dapat berfungsi sebagai antibakteri. Nanopartikel ZnO dan TiO2 yang dapat menyerap sinar ultraviolet dapat disisipkan pada serat kain. Nanosilika yang disisipkan pada serat kain dapat mencegah noda.
4. Alat Olahraga
Peralatan olahraga, termasuk raket dan kerangka sepeda yang dibuat dari bahan karbon nanotubes (CNTs) mempunyai sifat keras, kuat, ulet, dan ringan.
Mungkin sahabat tidak menyadari bahwa setiap hari sahabat memanfaatkan hasil nanoteknologi untuk keperluan sehari-hari. Misalnya bahan pembersih muka, bahan pelindung cat mobil (nanoceramics), dan layar sentuh telepon genggam yang sahabat gunakan. Semua bahan tersebut merupakan produk nanoteknologi.
Itulah penjelasan mengenai Peran Nanoteknologi dalam Praktik Kimia Hijau, semoga dapat memberikan manfaat dan berkah bagi kita semua.
Sumber : https://www.rumuskimia.net/2022/06/blog-post.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar